Liburan tidak harus identik dengan pantai, gunung atau hal-hal seperti tersebut. Dengan mengunjungi tempat bersejarah suatu daerah juga merupakan sebuah liburan. Bukan hanya untuk kesenangan atau kebahagiaan saja, dengan mengunjungi tempat bersejarah akan semakin menambah ilmu pengetahuan mengenai Negara tercinta.
Indonesia yang terdiri daerah berpuluh-puluh pulau tentu membuat banyak suku di dalamnya. Setiap daerah mempunyai ciri khas beda-beda, dengan mengunjungi tempat bersejarah di daerah tersebut membuat Anda lebih mengenal Negara Indonesia tercinta ini. Seperti halnya Pulau Bali pasti mempunyai tempat sejarah yang asyik untuk dikupas dan dikunjungi.
Tempat Wisata Bersejarah Pulau Dewata
Lapangan Puputan Margarana Renon
Sebuah wisata sejarah yang berdiri sejak 1983 namun diresmikan tahun 2003 ini merupakan tempat kebangsaan para masyarakat Bali. Letaknya yang berada di Denpasar membuat banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di lapangan ini. Bertujuan untuk mengenang jas pahlawan yang telah gugur saat melawan penjajah saat ini lapangan bisa digunakan untuk berbagai macam aktivitas.
Museum Bali
Wisata edukasi museum Bali ini menempati sebuah bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1910. Meski sudah lama berdiri, museum Bali resmi di dirikan tahun 1931. Museum yang terletak di Denpasar ini mempunyai banyak koleksi yang menarik seperti etnografi yang sangat kental dengan budaya masyarakat Bali. Museum Bali sering dijadikan wisata anak sekolah.
Tirta Gangga
Tempat yang dahulunya dibangun oleh Raja Karangasem Terakhir untuk beristirahat para anggota keluarga kerajaan ini, sekarang terkenal dan menjadi tempat wisata bersejarah di Bali. Selain keindahan arsitek, taman air ini juga memiliki pemandangan alam yang menakjubkan. Suasana yang tenang sangat cocok untuk merefreshkan pikiran.
The Soekarno Center
Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno memang mempunyai pengaruh yang luar biasa di Indonesia, salah satunya di Bali. Museum khusus hal-hal yang menyangkut Presiden Soekarno ini berada di sekitar Istana Kepresidenan Tapak Siring atau tepatnya di Jl. Pejeng Kaja, Tampak Siring Nomor 751, Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Dengan nuansa merah emas membuat museum terlihat keren.
Museum Yadnya
Berkunjung ke Bali karena ingin melihat Ogoh-ogoh, namun gagal karena tidak tepat waktu? Tidak perlu khawatir. Datang saja ke museum Yadnya. Disini tersedia banyak Ogoh-ogoh yang dipajang sebelum diajak saat Nyepi. Selain itu melihat Ogoh-ogoh di museum Yadnya juga tidak perlu berdesak-desakan. Museum ini terletak di Mengwhi atau berada di sebelah Pura Taman Ayun.
Kerta Gosa
Bali pernah memiliki Kerajaan Klungkung pada tahun 1868-1908. Kerajaan Klungkung merupakan kerajaan terakhir di Bali dengan perlawanan puputan saat melawan sejarah. Hingga saat ini masih banyak peninggalan kerajaan Klungkung di Bali salah satunya Kerta Gosa. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat arsitekturnya dan nilai sejarah di dalamnya.
Monumen Bajra Sandhi
Monumen Bajra Sandri merupakan tempat wisata sejarah yang dibuat oleh Ida Bagus Mantra, Mantan Gubernur Bali. Pembuatan monumen ini terinspirasi dari perjuangan para pahlawan yang tidak kenal lelah saat dijajah Belanda. Berbentuk lonceng atau genta besar dan terletak di pusat kota Denpasar, banyak masyarakat yang datang baik untuk sekedar main atau berfoto ria.
Vihara Dharmayana
Vihara Dharmayana merupakan bangunan tertua yang ada di Kuta yakni sejak 1876 M. Vihara ini merupakan saksi bisu perjalanan Bali dari Kerajaan hingga pemerintahan saat ini. Vihara dengan warna merah menyala ini terletak di antara Jalan Padri Kuta dan Jalan Blambangan. Keindahan vihara semakin terlihat dengan ornamen lampion yang cantik.
Monumen Bom Bali
Berbicara mengenai bom bali pasti kesedihannya masih terasa hingga sekarang. Tragedi yang terjadi 2 kali yaitu tahun 2002 dan 2005 memakan banyak korban dan meninggalkan kepiluan yang luar biasa. Untuk mengenang tragedi ini Bali membuat Monumen Bom Bali dengan menyertai nama-nama korban bom Bali berjumlah 202 korban jiwa.
Penglipuran Bali
Untuk Anda yang ingin menikmati kehidupan nuansa masyarakat Bali, silahkan berkunjung ke Penglipuran Bali. Penglipuran adalah sebuah desa yang di dalamnya masih sangat kental tradisi dan kehidupan Bali tanpa campur tangan budaya asing. Masyarakat penglipuran menggunakan falsafah Tri Hitakarana dimana manusia harus menjaga hubungan baik dengan Tuhan, lingkungan dan Manusia.
Sebagai salah satu bagian Negara Indonesia yang dijajah Belanda selama kurang lebih 50 tahun membuat Pulau Bali terkena imbasnya. Pihak Belanda juga masuk ke dalam Pulau Bali dan melakukan penjajahan. Tidak heran jika banyak ditemukan peninggalan-peninggalan penjajah yang dijadikan wisata untuk mengenang masa lalu.
Selain pantai, memang perlu berkunjung ke tempat sejarah. Dengan begitu bisa mengetahui lebih dalam daerah yang dikunjungi dan ikut andil dalam menjaga kelestarian peninggalan nenek moyang yang sangat berjasa.