Helo sobat Watersport Bali. Kamu merasa jenuh dengan hiruk pikuk perkotaan? Desa wisata Bali akan memberi ketenangan dan suasana baru. Wisatawan yang berkunjung ke Bali kebanyakan hanya mengetahui pantainya.
Padahal desa wisata di Bali dapat memberi pengalaman yang tidak kalah menyenangkan. Wisatawan yang datang ke desa wisata di Bali dapat merasakan kehidupan masyarakat desa dan keindahan alam. Berikut ulasan lengkapnya.
Menikmati Suasana Tradisional Desa Wisata di Bali
Desa Panglipuran
Desa Penglipuran sudah terkenal di kalangan wisatawan. Desa ini luasnya 112 hektar dari luas tersebut hanya 9 hektar yang dipergunakan sebagai pemukiman. Sisa wilayah dari desa ini dijadikan lahan perkebunan.
Udara di desa ini sangat bersih, karena kendaraan bermotor dilarang masuk desa. Wisatawan akan menikmati keindahan alam berbaur dengan pemukiman yang tertata. Desa ini setiap rumahnya dibangun dengan arah yang saling berhadapan. Di bagian tengah desa terdapat jalan utama yang mengarah ke pura.
Desa ini selalu terjaga kebersihannya. Karena kebersihannya desa ini sempat menyabet gelar desa paling bersih di dunia pada urutan ke-3. Penduduk desa ini sejahtera karena keasrian lingkungan yang masih terjaga, sebagai bukti desa ini tidak pernah mengalami kekeringan meskipun musimnya sedang kemarau.
Desa Trunyan
Mayoritas penduduk Bali menganut agama Hindu. Sehingga sangat wajar bila proses pemakaman dilakukan dengan cara membakar jasad orang yang meninggal. Namun, tidak semua desa melakukan prosesi pemakaman dengan pembakaran. Desa Trunyan tidak melakukan pembakaran ataupun penguburan terhadap jasad melainkan meletakkannya di tempat khusus dan dibiarkan mengalami pembusukan.
Prosesi pemakaman di desa ini dilakukan dengan meletakkan jasad pada suatu tempat dengan anyaman bambu. Tempat jasad itu disebut dengan ‘Seme Wayah’. Sekalipun jasad dibiarkan membusuk di tempat terbuka, tidak ada bau busuk yang masuk ke desa. Dari cerita penduduk setempat, hal ini dikarenakan ada pohon ‘Taru Menyan’ yang dipercaya dapat menyerap bau dari jasad yang membusuk.
Desa Ubud
Desa ini sangat populer di kalangan wisatawan lokal maupun asing. Desa ini menyajikan pemandangan sawah yang menjadi andalan desa. Selain itu, desa ini merupakan pusat kesenian Bali mulai dari seni ukir, seni lukis, tarian dan kesenian lainnya. Desa ini menjadi tujuan wisata yang disukai karena fasilitas wisata yang lengkap. Sehingga mendukung perkembangan wisata di desa ini. Bagi yang suka arung jeram, yuk main Ayung rafting disini. Cek : harga Ayung rafting Ubud
Desa Tenganan
Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keotentikan kehidupan Bali maka desa wisata ini wajib buat dikunjungi. Desa ini merupakan Bali Aga, yang dimaksud dengan Bali Aga adalah desa yang masih melestarikan dan menjalani hidup dengan secara tradisional yang sudah dilakukan semenjak ribuan tahun lalu.
Warga desa memenuhi barang kebutuhan dengan melakukan pertukaran barang. Hampir sebagian besar warga bekerja sebagai petani. Sebagian kecil lainnya bekerja dengan melukis, membuat kerajinan bambu, membuat tenunan kain Gringsing.
Desa Batubulan
Desa ini penuh dengan kegiatan kesenian. Wisatawan yang berkunjung ke desa ini akan mudah menemukan deretan toko penjual cenderamata. Desa ini terkenal dengan kesenian ukiran dan patung. Untuk memanjakan wisatawan, desa ini rutin menyelenggarakan pertunjukan seni tari kecak, barong, dan lengong. Pertunjukan dimulai dari pukul 09.30 hingga 19.00.
Desa Kertalanggu
Desa ini mulai dijadikan tempat wisata sejak tahun 2005. Desa ini punya kebudayaan yang masih asli. Letak desa ini tidak jauh dari pusat kota. Desa yang dibangun di lahan seluas 80 hektar ini, kebanyakan dipenuhi dengan sawah san perkebunan. Wisatawan yang datang ke desa, dapat belajar menganyam, berkeliling dengan menunggang kuda, melukis layang-layang, dan menari.
Desa Celuk
Banyak yang mengenal Bali karena kerajinan tangannya yang khas dan berkualitas. Desa ini selain memberikan nuansa pedesaan yang alami, desa ini juga terkenal sebagai tempat pengrajin perak. Wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan proses pembuatan kerajinan perak di desa ini.
Selesai berkeliling dan menyaksikan pembuatan perak. Wisatawan dapat menuju ke toko kerajinan perak yang ada di desa. Toko itu menjual hasil kerajinan perak warga desa, wisatawan dapat membelinya sebagai oleh-oleh.
Desa Jatiluwih
Kesederhanaan desa ini telah memikat hati banyak wisatawan untuk berkunjung. Desa ini punya keindahan alam yang mempesona. Pemandangan desa di penuhi persawahan dan sungai yang jernih. Wisatawan akan melihat keseharian penduduk desa yang bekerja sebagai petani. Pesona desa ini ditetapkan UNESCO sebagai desa warisan budaya yang harus di jaga.
Desa Pinggan
Terletak di daerah pegunungan dan dekat dengan danau Batur menjadikan desa ini punya panorama yang indah dan udara segar. Suhu di siang hari mencapai 21 derajat sehingga cocok untuk tempat bersantai dan jalan-jalan. Sayangnya, lokasinya cukup jauh dari bandara. Desa ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai taman bumi yang perlu dilestarikan.
Suasana perkotaan tak jarang membuat kehidupan terasa penat. Liburan menjadi lebih menyenangkan dengan mengunjungi pedesaan di daerah Bali. Desa wisata yang pas untuk melepas kepenatan diantaranya Desa Ubud, Trunyan, Panglipuran, Jatiluwih, Batubulan, dan masih banyak pilihan lainnya. Desa-desa tersebut masih tradisional dan punya lingkungan alam yang menawan.